Hingga hari keenam program “1000 Sandal Untuk AAL” yang diselenggarakan oleh KPAI dari SOS Children Vilage's Indonesia telah berhasil mengumpulkan 400 pasang sandal.
"Sudah sekitar 400 yang terkumpul, beragam sandalnya, ada yang jelek ada yang bagus," kata Koordinator Posko dari lembaga SOS Children Vilage's Indonesia, Budhi Kurniawan.
Menurut Budhi, sumbangan sandal tersebut berasal dari berbagai kelas ekonomi warga. Mulai dari kuli bangunan, penarik becak hingga jenderal TNI.
Posko '1000 Sandal Untuk AAL' rencananya akan ditutup pada tanggal 3 Januari 2012. Posko tersebut didirikan akibat bentuk keprihatinan terhadap hukum di Indonesia
"Rencananya akan ada penyerahan simbolik kepada Polisi yang akan dilakukan di Mabes Polri," lanjutnya.
Kisah ini bermula pada November 2010 ketika AAL bersama temannya lewat di Jalan Zebra di depan kost Briptu Ahmad Rusdi. Melihat ada sandal jepit, ia kemudian mengambilnya. Suatu waktu pada Mei 2011, Polisi itu kemudian memanggil AAL dan temannya.
Selain diinterogasi, AAL juga dipukuli dengan tangan kosong dan benda tumpul. Kasus ini bergulir ke pengadilan dengan mendudukkan AAL sebagai terdakwa pencurian sandal. Jaksa dalam dakwaannya menyatakan AAL melakukan tindak pidana sebagaimana pasal 362 KUHP tentang Pencurian dan diancam 5 tahun penjara.
Sebagai bentuk protes, aksi mengumpulkan sandal untuk kapolri pun digelar di beberapa wilayah. Berikut lokasinya:
1. Untuk wilayah Tangerang, Komplek Citra Raya Tangerang;
2. Untuk wilayah Bekasi, di Jati Asih, Jalan Gandaria Blok M no 14, Bekasi;
3. Untuk wilayah Depok Kompleks Tugu Indah no. B22;
4. Untuk Wilayah Jakarta di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat;
5. Untuk Wilayah Palembang di Jalan Basuki Rahmat No 2, Kel. Talang Aman, Kec. Ilir Timur I, Palembang.
6. Untuk Wilayah Solo di Gladak, Solo Jawa Tengah.
