[Cerita Dewasa] Lewat Sms

"Mas, komputernya hang lagi nih..!"teriakku.Tidak berapa lama, Bryan masukke kamarku."Kamu emang gatek, Yen.." celetukBryan kakak iparku. Belum sempat aku bangun daritempat duduk, kedua tangan Bryansudah berada di bawah ketiakku. 

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7HBRIiSafsTLdeQCAqZ9zLMQJNvNGEnSSuDs351Pu-1yI0SQXUP96CbqiHqqJtZwecVGP-aMGnS73rXkoOitNIr-FavjWYwaBOHm8NT4CJFic7DXkW2BhDbUHXDeWWsYc1MH2sjJ7_Qc/s320/cewek+operator+phone+sex.jpg

Jemarinya yang berbulu, begitucepat menekan tombol 'Ctrl-Alt-Del'. Komputer di depanku kembali berfungsi. Aku terhenyak. Bryanmasih berdiri menunduk dibelakangku. Dengan sengajakedua tangannya menyentuhpayudaraku. Aku tidak bereaksi.Memang ini yang kuinginkan. 

Jujur saja, aku sebetulnya dapatmengatasi masalah komputer'hang'. Sebenarnya yang tadihanya trik saja untuk 'memancing'Mas Bryan masuk ke kamarku. "Lembut banget Yen..," bisiknyalirih.Tidak lama kemudian dia keluarkamar. Hampir aku tidakmendengar ucapannya. Pikirankujauh menerawang. "Seandainya Mas Bryan menjadimilikku..," gumanku dalam hati. 

Aku terus membayangkanbagaimana bahagianya Priscilla,kakak sulungku, bersuamikanseorang Bryan. Badannya tinggi tegap. Kulitnya yang putih bersih,ditumbuhi bulu-bulu halus. MasBryan yang peranakan Jawa-Pakistan, sudah satu setengahtahun tinggal di rumah kami. 

KarenaCilla, panggilan kakak sulungku, sedang mengandung, Mamameminta mereka tinggal sementaradi rumah ini. Dering handphone membuyarkanlamunanku. Ahh, rupanya hanyaSMS saja. Tapi, wooww ternyata itupesan dari Mas Bryan.Isinya singkat, "YEN, TOKETNYAINDAH BANGET, SORRY YA NGACENG AJA."Aku tersenyum membacanya. Akumengerti maksud kata-kataterakhirnya, bukan ngaceng aja,tapi ngga sengaja. 

Kalaupun MasBryan benar-benar terangsang ketika berada di kamarku, memangwajar. Bukan hanya dia yangmengatakan buah dadaku indah,bahkan teman-teman cewek dikampus pun iri melihat punyaku ini.Apalagi sebelum Mas Bryan masuk kamarku, aku sengaja hanyamengenakan kaos oblong tanpaBH. Malamnya, Mas Bryan SMS lagi. Diasedang asyik menonton liga Italy dihome theatre rumahku. Dalampesannya, dia minta ditemaninonton bola. Kujawab tidak. 

Akumemang tidak senang menonton bola."KALO BOLA YANG LAIN MAU."pancingku me-reply pesannya.Sebetulnya aku ingin sekali berduadengannya di malam seperti ini.Tetapi yang menjadi masalah adalah letak home theatre yang dipojok dekat taman persisbersebelahan dengan kamar tidurMamaku. Kalau ketahuan kan jadikacau semua. 

Kamar Mas Bryansendiri ada di lantai atas, bersebelahan dengan adikku yangbungsu. Tetapi, kalau nonton TVMas Bryan lebih senang di bawah.Mbak Cilla sudah tahu kebiasaansuaminya menonton bola di bawah.Kesempatan ini kumanfaatkan sekalian. Tetap lewat sarana SMS,kupancing Mas Bryan masukkamarku. Gairah seksku sedang memuncak-muncaknya malam itu.

Mungkinkarena mau dapat mens. Aku harusberterima kasih banyak padafasilitas SMS lintas operator ini.Sudah dua minggu lebih, saya dan Mas Bryan saling kirim pesanrahasia. Padahal kami sama-samaberada di rumah. Kalau bicaralangsung atau telepon kanberesiko ada yang menguping. SMSbenar-benar menghubungkan cintaku padanya.

Pintu kamar terkuak perlahan.Dengan sedikit berjinjit Mas Bryanmasuk kamarku. Mengenakancelana pendek dan kasus oblong.Kumis dan cambangnya barudicukur. Birahiku menggelora melihat wajah Mas Bryan didepanku. Bahunya yang lebarmendatar ditambah dadanya yangbidang membuatku ingin segeramenggelayutinya manja."Blom tidur Yen..?" tanyanya berbasa-basi.Tidak kujawab. 

Aku hanyatersenyum manja sambil mengibasrambutku. Malam itu aku memakaibaju tidur model 'you can see' dancelana selutut. Agak lama kukibaskan rambutku. Mas Bryanpasti tidak melewatkankesempatan emas ini. Dengan kaos'you can see', jelas terlihat olehnyapayudaraku yang putih menyembul. Pelukan hangat Mas Bryanlangsung menyergap. Memeluk daribelakang, membuat tangannyabebas-puas menggerayangipayudaraku. Sambil mendesis-desis, bibirnya yang seksi mulai melumat leher dan belakangkupingku. Pantas saja Mbak Cillabetah di kamar. 

Mas Bryan memangpaling jago memanjakan cewek.Permainannya lembut dan halus.Baru kali ini aku merasakan sentuhan-sentuhan seorang lelakiyang membuatku nikmat keenakan. Tidak seperti Joko pacarku, MasBryan sangat sabar menelusuriseluruh bagian tubuhku. 

Dia begitumenikmati jengkal demi jengkallekuk tubuhku. Aku sangatmenikmati permainan jilatan lidah dan remasan jari-jarinya yangnakal. Kini aku hanya menyisakancelana dalam saja. Pakaian tidurdan BH sudah dicampakannya. 

Entah kenapa, Mas Bryan belumjuga menjamah bagian paling peka dari tubuhku. Padahal aku sudahsangat mengharapkan jilatan demijilatan merambah bibir kemaluankuyang sudah mulai membasah. Ternyata, kesabaran Mas Bryanmenjelajahi bagian tubuhkuberhenti sampai disitu. Tiba-tiba diamengangkat tubuhku ke tempattidur. Dengan sedikit tergesa-gesa,dia membaringkan tubuhku di pinggir tempat tidur. Buru-buru diamelepas celana dalamku dan CD-nya. Dengan berlutut di pinggirtempat tidur, Mas Bryan sudahmengeluarkan senjatapamungkasnya. 

Sebatang daging keras memanjang sudah mendekatiselangkanganku. "Jangan dulu Mas..! " sahutku lirih.Aku kecewa berat. Kenapa sihsetiap lelaki selalu ingin cepat-cepat memasukkan batangnya kelubang kemaluannya wanita.Padahal aku masih butuh foreplay yang lama. 

Kenikmatan tidak hanyadidapat ketika batang itu adadalam lubang kemaluan."Mas sudah ngga tahan, sayang..!"katanya.Batang kokoh berurat itu mulai menekan-nekan. Aku meringiskesakitan."Ahh.., perlahan dong Mas..!" akumenahan sakit. Seperti tidak mendengarpermintaanku, Mas Bryan semakinkencang menekan. Keduatangannya menyangga tubuhnya dibibir tempat tidur. Sementara kedualututnya bertekuk di lantai. Gaya seperti ini pernah saya lihat di filmbiru. Kedua kakiku ditekuknyaseperti kecoa kepanasan. 

Menurutcerita teman-temanku, posisi inilahyang didambakan setiap wanita.Dalam posisi seperti ini, penetrasi alat vital pria akan maksimal.Sementara kedua tangannya akanbebas meremas payudara si wanita.Tetapi semua itu tidak kuperolehdari Mas Bryan. Tidak seperti yang kuduga, sudahhampir tiga menit Mas Bryan belumberhasil menembuskeperawananku. Puluhan kali diamendorong batang kemaluannya,aku belum merasakan nikmatnya batangan daging memenuhi ronggavaginaku.Tiba-tiba Mas Bryan berkata, "Maukeluar nih Cilla..!" sambil meringismenahan sakit.Aku tersenyum mendengar ucapannya. 

Mas Bryan tidak sadarkalau tubuh yang dihimpitnyaadalah tubuhku, adik iparnya,bukan Mbak Cilla istrinya.Dan, "Cret.. cret.. cret.." cairan putihkental menghujam perutku. Aku masih telentang ketika MasBryan mengenakan celananya.Tanpa permisi, dia langsungmeninggalkanku. Cairan spermaMas Bryan terasa meleleh kebawah. Kemudian terhenti dan menggumpal di sela-sela bulukemaluanku yang lebat. Sepertitidak percaya, aku mengenangkejadian beberapa menit yanglalu. 

Bukan tidak percaya pada halyang kami berdua lakukan, tetapi pada 'kemampuan' Mas Bryan.Mungkin aku terlalu tinggimenghayal dan berharap MasBryan sebagai lelaki perkasa,sehingga aku merasa kecewadalam kenyataannya. Padahal, kalau Mas Bryan tidakterburu-buru, akan kuberikanpertama kali kenikmatan untuknya.Biarlah, Joko pacarku mengambilsisanya, karena memang aku tidakberharap banyak dari Joko. Hubunganku selama ini dengannyalebih karena aku menurutikeinginan Mama saja. Maklumsudah tua, menjanda pula. 

Mamaingin, aku Yennita, satu-satunyaanak perempuan yang single, berjodohan dengan keponakanPapa almarhum. Paginya aku bangun kesiangan.Seluruh badan terasa pegal,mungkin karena permainansemalam yang tidak tuntas.Kusambar handphone-ku, lagi-lagiSMS dari Mas Bryan. Tidak seperti biasanya, kali ini pesannya agakpanjang. Intinya, dia minta maafatas 'happy ending' yang kurangbagus tadi malam. 

Menurut pengakuannya dalam SMSyang berturut-turut, sebelumtubuhku dibawanya ke atas tempattidur, dia sudah merasa khawatirkalau Mbak Cilla atau Mamamengetahui kejadian itu. Dasar lelaki, Mas Bryan tidak maumelepaskan kesempatan itu begitusaja. Maka yang terjadi adalah diaburu-buru mengarahkan batangkemaluannya ke liangkeperawananku. Dia masih sempat menikmati ejakulasi. Sementaraaku, hanya dapat pegal dankecewa saja. Tapi sudahlah. Hari-hari berikutnya, kami masihsering ber-SMS ria. Isinya apalagikalau bukan saling memancingbirahi. 

Belajar dari film "MissionImpossible," kami selalu langsungmenghapus setiap pesan SMS. Bahkan, kalau sedang tiduran disamping Mbak Cilla pun, Mas Bryansengaja menyimpan handphone-nya di bawah bantal, agar deringatau vibrasinya tidak terdengaristrinya. Pernah suatu ketika, lewat SMS MasBryan memberitahu kalau dia mau'main' sama Mbak. 

Diamenantangku kalau mau mengintippermainan 'bola'-nya. Pintukamarnya sengaja dibuka sedikit, memberi celah bagiku menikmatipermainan seru mereka. Penasaran,kuturuti tantangannya. Danalamaak, Bryan di atas ranjangmemang seperti yang kudambakanselama ini. Kakakku sampai kewalahan mengimbangi iramapermainan suaminya. 

Dariwajahnya, terlihat mereka lemaskelelahan. Kenikmatan duniawiakhirnya mereka renggut berduamalam itu. Sementara aku hanya dapat menelan ludah. Ada juga lucunya Mas Bryan ini.Masih dengan SMS, dia'melaporkan' hasil permainandengan kakakku Cilla.Ternyata isi dalam SMS-nya adalah,"Aku membayangkan tubuh Yennita ketika menindih Mbak Cilla."Gila..! Aku balas SMS itu,"BUKTIKAN DENGANKU MAS,JANGAN HANYA MEMBAYANGKAN."aku mulai memancing dia lagi. TAMAT
◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2009 Kompasiapa