Militer Amerika Serikat menemukan "cadangan mineral yang belum tersentuh senilai US$ 1 triliyun" atau lebih dari Rp 9000 triliun di Afghanistan. Laporan ini ditempatkan New York Times di halaman utama edisi Senin.
Penemuan ini, menurut Yahoo! News, Selasa 15 Juni 2010, hampir seperti petualangan Indiana Jones di film: Geolog-geolog Afghanistan menjaga survei geologis yang dulu dilakukan Uni Soviet menunjukkan cadangan tembaga, lithium, besi dan emas berharga miliaran dolar.
Menurut New York Times, survei ini dikumpulkan pada tahun 2007 lalu. Tahun 2009, Pentagon kemudian mempelajari "penerjemahan data teknis untuk mengukur nilai ekonomi potensial dari cadangan mineral itu." Dan ditemukanlah angka Rp 9000 triliun.
John Cook, penulis untuk Yahoo!, mempertanyakan mengapa data ini keluar pada bersamaan. Menurutnya, ini adalah upaya Karzai memperpanjang campur tangan Amerika Serikat di negerinya.
"Akan lebih mudah membayangkan sebuah akhir yang demokratis dan stabil untuk Afghanistan ketika Anda akan mendapatkan mineral miliaran dolar untuk dimainkan," ujar Cook.
Cadangan mineral ini menjadi cara terakhir Afghanistan mendapatkan bantuan Amerika karena Presiden AS sebelumnya, George W Bush, menyatakan tak akan mengembangkan penambangan minyak di Afghanistan karena khawatir ongkosnya besar. Sekarang pertanyaannya adalah, siapa yang akan diuntungkan dari cadangan mineral tembaga dan emas ini?
Penemuan ini, menurut Yahoo! News, Selasa 15 Juni 2010, hampir seperti petualangan Indiana Jones di film: Geolog-geolog Afghanistan menjaga survei geologis yang dulu dilakukan Uni Soviet menunjukkan cadangan tembaga, lithium, besi dan emas berharga miliaran dolar.
Menurut New York Times, survei ini dikumpulkan pada tahun 2007 lalu. Tahun 2009, Pentagon kemudian mempelajari "penerjemahan data teknis untuk mengukur nilai ekonomi potensial dari cadangan mineral itu." Dan ditemukanlah angka Rp 9000 triliun.
John Cook, penulis untuk Yahoo!, mempertanyakan mengapa data ini keluar pada bersamaan. Menurutnya, ini adalah upaya Karzai memperpanjang campur tangan Amerika Serikat di negerinya.
"Akan lebih mudah membayangkan sebuah akhir yang demokratis dan stabil untuk Afghanistan ketika Anda akan mendapatkan mineral miliaran dolar untuk dimainkan," ujar Cook.
Cadangan mineral ini menjadi cara terakhir Afghanistan mendapatkan bantuan Amerika karena Presiden AS sebelumnya, George W Bush, menyatakan tak akan mengembangkan penambangan minyak di Afghanistan karena khawatir ongkosnya besar. Sekarang pertanyaannya adalah, siapa yang akan diuntungkan dari cadangan mineral tembaga dan emas ini?