Gatot Temukan Ilmu Paling Sakti di Dunia !


Sejak kecil Emanuel Gatot di ajar oleh orangtuanya dengan keras dan tidak takut berkelahi. Hal tersebut membuatnya tumbuh menjadi orang yang haus akan ilmu kedigdayaan agar tidak mudah dikalahkan lawan-lawannya. Berguru kepada dukun-dukun dan melakukan berbagai ritualpun dijalananinya.

Suatu saat Gatot bersama beberapa orang temannya menimba ilmu gaib dari seorang dukun, “Kami waktu itu mandi air kembang dan melakukan prosesi untuk menerima ilmu. Lalu satu persatu kami dipanggil ke suatu ruangan dimana guru saya sudah ada disitu dengan menyan dan beberapa gelas air kembang, kita kemudian dibacain mantra, lalu kita disuruh minum air putih tersebut sampai habis. Karena kalau tidak sampai habis, ilmu kita tidak akan sempurna. Pertama kami minum saya bersemangat, tapi pas sampai di mulut.. rasanya seperti anyir.”

Setelah itu Gatot dan teman-temanya di beri kertas yang berisi mantra untuk di hafalkan. Semua itu dijalani Gatot demi mendapatkan ilmu gaib yang bernama “Sembilan Siluman.”

Tidak yakin dengan ilmu tersebut, Gatot tidak dapat menunggu lagi untuk menjajal ilmu tersebut. Tengah malam itu, Gatot merapal mantra yang sudah dihafalkannya, dan sesuatu yang tidak pernah dilihatnya muncul.

“Saya melihat rupa-rupa siluman dating. Siluman buaya, ular kemudian ada macan. Lalu ada suatu sosok tinggi besar, tapi terus terang saya jujur waktu itu saya takut dua hal, kuntilanak sama pocong, kalau ada itu saya kaget...” demikian tutur Gatot sambil tertawa mengenang masa itu. “Tapi kalau bentuk yang lain, seperti binatang, saya merasa nyaman.”

Gatot semakin meyakini pentingnya ilmu kanuragan ketika suatu hari dia mencoba menolong seorang temannya yang sedang dipalak sekelompok preman.

“Temen saya dimintain duit, saya datang trus berantem.”

Gatot dikeroyok oleh para preman itu, ia dipukuli dengan kayu, besi, rantai bahkan sepotong paving blok di pukulkan pada kepalanya hingga paving blok itu pecah. Namun hebatnya, Gatot tidak mengalami luka-luka yang cukup serius.

“Ketika saya pulang ke rumah teman saya, pas mau ganti baju, punggung belakang saya merah-merah namun tidak ada luka.”

Tetapi Gatot tidak cukup puas begitu saja dengan apa yang dimilikinya.

“Guru saya pernah bilang, ‘kamu juga bisa cari ilmu kok..” Akhinya saya puasa empat puluh hari, lalu di tengah malam saya bangun, saya keluar telanjang bulet. Kemudian saya baca-baca aja (mantra – red), lalu kemudian suasana berubah. Memang dateng (roh-roh) saat itu.”

Apa yang dilakukan Gatot menarik perhatian roh-roh gaib itu, bahkan benda-benda keramat pun mendatanginya. Suatu malam saat sedang menuju rumahnya, Gatot melihat sebuah sinar jatuh dari langit.

“Saya liat ada sinar jatuh..syut.. saya kejar. Dan ternyata itu sebilah keris. Mungkin karena saya punya pegangan itu, maka saya bisa melihat hal-hal seperti itu.”

Tidak hanya itu, Gatot pun melihat pemandangan-pemandangan aneh dirumahnya. Potongan-potongan tubuh tiba-tiba jatuh dari langit-langit rumahnya, dan sepotong kepala jatuh tidak terlalu jauh dirinya.

“Matanya melihat ke saya... Saat itu saya sedang belajar, saya cuma melihat sekilas lalu saya cuekin aja... sudah biasa seperti itu.”

Tujuan hidupnya adalah menjadi orang paling sakti di seluruh dunia, hal itu mendorongnya meminta sang guru untuk menurunkan ilmu paling sakti yang dimiliki sang guru kepada dirinya.

“Ilmu paling tinggi adalah sepuluh malaikat,” demikian jelas gurunya. “Tapi ini berat, kalau kamu ngga berhasil cuma dua akibatnya, akan gila atau mati.”

Namun Gatot sangat yakin bahwa dirinya mampu menguasai ilmu tersebut, akhirnya sang guru pun menurunkan ilmu tersebut. Benar saja, Gatot sanggup menguasainya dalam waktu singkat.

Untuk membuktikan kemampuan ilmu barunya, Gatot pun mengajak temannya untuk adu ilmu. Temannya menggunakan ilmunya hingga kesurupan seperti macan dan berusaha menyerangnya. Gatot hanya duduk bersila dan merapal mantra untuk menghadapi serangan dari temannya itu.

“Ketika dia melompat, belum sampai dia sudah terlempar balik. Saya sempat tertegun juga, akhirnya saya semakin yakin dengan ilmu saya.”

Namun dibalik kedigdayaannya, Gatot tidak pernah merasakan kedamaian dan ketenangan batin.

“Besok gua kalah ngga ya...? Jadi seperti itu, tidak pernah merasa damai. Ngga pernah merasa cukup. Selain itu lagi tenang-tenang tidur, tiba-tiba ada yang dateng atau ada yang lewat.. jadi saya ngga pernah merasa damai..”

Hingga suatu hari, seorang temannya seperti merendahkan dirinya. Temannya itu berkata bahwa Roh yang di dalam dia lebih besar dari pada roh yang ada di dalam diri Gatot. Hal ini membuat Gatot naik pitam.

“Sampai suatu ketika saya bicara ke dia, ‘Udahlah kita adu ilmu saja.Gua pake ilmu yang ada di dalam diri gua, loe pake apa yang ada di dalam diri loe lah...’”

Gatot pun mulai menggunakan ilmu-ilmu santet untuk menyerang temannya itu, namun temannya itu tidak pernah kena. Rasa penasaran membuat Gatot ingin memiliki “roh” yang ada didalam temannya itu.

Karena tidak satupun ilmunya yang mempan kepada temannya itu, Gatot pun memberanikan diri bertanya kepada temannya itu.

“Kalau gua punya roh yang ada di dalam diri loe, gua bisa ngalahin guru-guru gua dong..?”

“Ooooh bisa.. bahkan loe bisa mengalahkan semua dukun-dukun dan semua ilmu yang ada di dalam dunia ini,” demikian ucap Lucky, teman Gatot itu.

“Wuih..karena memang tujuan saya ingin menjadi orang paling sakti kan.. lalu saya bilang begini, ‘Bisa ngga gua dapet, gua punya roh yang ada didalam diri loe?’”

“Oh bisa..” ujar Lucky.

“Caranya gimana...??”

“Caranya gampang, loe bertobat dan terima Yesus..”
Gatot pun diajak Lucky ke sebuah ibadah, namun bukan berarti Gatot menerima begitu saja ajakan Lucky. Sebelum berangkat ke kebaktian itu, Gatot mempersiapkan semua jimat-jimatnya untuk menjajal kemampuan orang-orang dalam ibadah itu. Namun setibanya di tempat ibadah itu, Gatot merasakan sesuatu yang aneh.

“Saya bolak-balik keluar masuk terus. Setiap kali saya duduk, jimat-jimat saya itu saya pegang dengan hati-hati.”

Lucky pun dibuat penasaran dengan gerak-gerik Gatot, “Ada apa sih..?”

Sambil berbisik Gatot menjawab, “Ini jimat-jimat saya..”

“Udah taro bawah aja...”

”Eh... ati-ati..!!”

Hingga akhirnya firman Tuhan diberitakan dan sang pembicara berkata bahwa Roh Tuhan lebih besar daripada roh yang ada di dunia ini. Mendengar kebenaran firman Tuhan itu, hati Gatot terbuka. Namun keinginannya untuk bertobat tidaklah semudah yang ia bayangkan.

“Waktu saya diajak untuk berdoa terima Yesus, baru saja saya berkata ‘Tuhan’ mulut saya terkunci.”

Roh-roh jahat yang ada di dalam diri Gatot sepertinya tidak rela dengan pertobatannya. Tubuh Gatot seperti ditarik-tarik, namun dirinya berusaha melawan dengan menggenggam tangannya.

“Kalau saya lepas (tangan – red) saya mungkin akan manifestasi gerakan macan atau gerakan lainnya. Sampai akhirnya seorang hamba Tuhan melihat saya, lalu menumpangkan tangan ke atas kepala saya, dan saat itu saya berteriak.”

“Dalam nama Yesus, diam!!” demikian hardik hamba Tuhan itu.

Saat Gatot diam, tubuhnya bergetar dan dirinya merasakan hadirat Tuhan, suatu perasaan damai yang belum pernah dirasakannya sebelumnya. Hari itu juga, akhirnya Gatot menghancurkan semua jimat yang ia bawa dan tidak pernah kembali lagi mencari ilmu-ilmu gaib.

“Kadang masih ada keinginan untuk saya kembali nonton film-film horror, tapi hal itu saya lawan dengan saya berdoa dan juga ada istri saya yang menegur saya serta menguatkan saya. Saya menceritakan pengalaman hidup saya ini agar setiap kita tidak lagi terlibat kuasa kegelapan, karena ketika kita terlibat dengan kuasa kegelapan kita menjadi orang yang bodoh dan kita menanggung suatu resiko yang membahayakan hidup kita dan hidup orang-orang yang kita kasihi.”

(Kisah ini sudah ditayangkan 26 Mei 2010 dalam acara Solusi Life di O Channel).

Sumber Kesaksian :

Emanuel Gatot
◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2009 Kompasiapa